Dalam kehidupan kita tak terlepas dari cobaan, namun diantara kita manusia belum siap untuk bertaubat karena kita penuh dengan salah dan dosa. Jadikan Maulid Nabi Muhammad sebagai spirit hidup manusia dengan cara meneladani akhlak nabi Muhammad. Seperti, Shiddiq arti yang terpercaya, amanah artinya bertanggung jawab bila kita dipercaya, tabligh arti menyampai kan kepada khalayak luas, Fathonah artinya memiliki pemikiran yang cerdik, pandai. Akhir zaman ini tuntunan menjadi tontonan dan sebaliknya tontonan malah jadi tuntunan yang terkadang jauh dari akhlaq Al Islam. Innama bu’itstu liutammima maka Rimal akhlaq. dibawah ini contoh mengenai bertaubat.
عن أَنسٍ ، رضي اللَّه عنه ، قال : جَاءَ رَجُلٌ إِلى النبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فقال : يا رسولَ اللَّهِ أَصَبْتُ حدّاً ، فَأَقِمْهُ عَلَيَّ ، وَحَضَرتِ الصَّلاةُ فَصَلَّى مَعَ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فَلَمَّا قَضَى الصَّلاة قال : يا رسول اللَّهِ إِنِّي أَصَبْتُ حدًّا ، فأَقِمْ فيَّ كتَابَ اللَّهِ ، قال : « هَلْ حَضَرْتَ مَعَنَا الصَّلاَةَ ؟ » قال : نَعم : قال«قد غُفِرَ لَكَ » متفقٌ عليه .
Dari Anas radhiyallahu anhu, katanya: “Ada seorang datang kepada Nabi shalallahu alahi wasalam, lalu berkata : “Ya Rasulullah, saya telah melakukan sesuatu yang wajib dikenakan had -hukuman, maka laksanakanlah itu untukku.”
Waktu itu sudah tiba saatnya shalat, lalu ia bershalat bersama Rasulullah shalallahu alahi wasallam. Selanjutnya setelah selesai shalatnya, orang itu berkata lagi: “Ya Rasulullah, saya telah melakukan perbuatan yang wajib dikenakan had, maka laksanakanlah itu untukku sesuai dengan kitabullah.”
Beliau shalallahu alahi wasallam bertanya: “Apakah engkau telah melakukan shalat bersama kita tadi?” Ia menjawab: “Ya.” Beliau shalallahu alahi wasallam bersabda : “Telah diampunkan dosa itu untukmu.” (Muttafaqun ‘alaih)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits :
- Hadits di atas menjelaskan bahwa Allah Ta’ala adalah Maha pengampun atas segala dosa manusia, ampunan dari Allah akan diberikan manakala manusia tersebut menyadari akan kesalahannya dan mau bertaubat atasnya.
- Permintaan seseorang dalam hadits di atas kepada Rasulullah agar dihukum (dikarenakan kesalahannya), sebagai bukti bahwa orang tersebut punya keinginan yang kuat untuk diampuni dan bertaubat atas dosa-dosanya.
- Permintaan yang diulang berkali-kali merupakan bentuk kesungguhan orang tersebut untuk terbebas dari dosa yang akan memberatkan timbangan amal buruknya di akhirat kelak.
- Kesungguhan orang tersebut untuk mendapatkan ampunan dari Allah, menjadi sebab datangnya ampunan, seberapapun dosa yang dibawanya.
- Allah sangat menyukai orang-orang yang bertaubat atas kesalahannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اللَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ ، وَقَدْ أَضَلَّهُ فِى أَرْضِ فَلاَةٍ
“Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas.” (HR. Bukhari 6309 dan Muslim 2747).
- Hadits di atas juga menjelaskan pentingnya shalat berjamaah, karena hal itu bisa mendatangkan ampunan dari Allah Ta’ala.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Qur’an :
- Allah sangat menyukai seorang hamba ketika ia bertobat. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah : 222)
- Allah Maha penyayang dan Maha mencintai, walau sangat banyak dosa yang telah kita lakukan, walau sangat besar kesalahan yang telah kita perbuat, walau sangat sering keburukan yang telah kita jalankan, walau telah sangat lama kemaksiatan menjadi kebiasaan kita. Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Az-Zumar : 52)
- Allah akan mengganti taubat dan istigfar atas segala keburukan dosa itu menjadi kebaikan. Allah Ta’ala berfirman,
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan : 70
Kesimpulan
Bila diri kita memiliki salah maka segera untuk meminta maaf, namun jika punya banyak kesalahan dan dosa maka diharuskan untuk segera bertaubat dengan meyesali segala kesalahan, dosa-dosa kita. Insyaallah semua ibadah, istighfar, Taubat kita kepada Allah SWT akan diganti dengan wujud kebaikan atau perbuatan baik, akan tetapi bila kita berbuat buruk maka akan mendapatkan balasan berupa neraka.
Penulis Duwi Miyanto, M.Pd.I